Oleh: H. Imam Utomo S
Setelah menyelesaikan tugas organisasi dengan melaksanakan Musyawarah Kerja Provinsi Palang Merah Indonesia Jawa Timur (Mukerprov PMI Jatim), pada tanggal 17 November 2021 lalu, maka program prioritas 3 bulan ke depan ini ialah meningkatkan kewaspadaan menghadapi kemungkinan bencana.
Tentu saja bersama para relawan serta bersama-sama untuk bergotong royong.
Apalagi pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022, masih dalam prakiraan cuaca ekstrem ditandai dengan fenomena La Nina, dimana peningkatan curah hujan sangat tinggi, sehingga diperkirakan menimbulkan ancaman banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan bencana lain. Oleh karena itu, waspada dan terus waspada menghadapi berbagai kemungkinan.
Terlebih lagi setelah BMKG beberapa waktu lalu merilis issu bencana yang mengarah pada gelombang tsunami di pantai selatan yakni di kabupaten Pacitan. BMKG telah melakulan simulasi evakuasi terjadinya gelombang tsunami setinggi 28 meter.
PMI Provinsi Jawa Timur merespon dengan meningkatkan kewaspadaan. Diantaranya melakukan Rakor dengan jejaring (PMI Kab/Kota) terutama yang wilayahnya di pesisir Pantai seperti Pacitan, Tulungagung, Blitar, Malang. Rakor dilakukan secara virtual mengingat Pandemi Covid-19.
Antisipasi berikutnya, PMI Pusat telah mengisi gudang PMI di Gresik. Semua logistik telah siap manakala terjadi bencana bisa di distribusikan dengan cepat. Diantaranya alat sekolah, keperluan bayi, kebutuhan dapur, tenda, pangan dan kebutuhan lainnya.
Kewaspadaan menghadapi kemungkinan bencana dan Nataru, bersama-sama gotong royong dengan para relawan yang sudah kompeten, menjadikan PMI Jatim terus di depan menjaga dan mengawal masyarakat sehat, kuat, dan sejahtera.
Karena prinsip kinerja PMI itu ialah menjaga nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, kesukarelaan. Moto PMI paling lambat 6 jam sudah berada di lokasi bencana.
Selain itu, menyambut Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 dengan tugas tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin sangat ketat. PMI Jatim bersama relawan juga harus waspada dengan mengaktifkan Posko, menyiapkan logistik maupun sarana dan prasarana lainnya. (*)
Setelah menyelesaikan tugas organisasi dengan melaksanakan Musyawarah Kerja Provinsi Palang Merah Indonesia Jawa Timur (Mukerprov PMI Jatim), pada tanggal 17 November 2021 lalu, maka program prioritas 3 bulan ke depan ini ialah meningkatkan kewaspadaan menghadapi kemungkinan bencana.
Tentu saja bersama para relawan serta bersama-sama untuk bergotong royong.
Apalagi pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022, masih dalam prakiraan cuaca ekstrem ditandai dengan fenomena La Nina, dimana peningkatan curah hujan sangat tinggi, sehingga diperkirakan menimbulkan ancaman banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan bencana lain. Oleh karena itu, waspada dan terus waspada menghadapi berbagai kemungkinan.
Terlebih lagi setelah BMKG beberapa waktu lalu merilis issu bencana yang mengarah pada gelombang tsunami di pantai selatan yakni di kabupaten Pacitan. BMKG telah melakulan simulasi evakuasi terjadinya gelombang tsunami setinggi 28 meter.
PMI Provinsi Jawa Timur merespon dengan meningkatkan kewaspadaan. Diantaranya melakukan Rakor dengan jejaring (PMI Kab/Kota) terutama yang wilayahnya di pesisir Pantai seperti Pacitan, Tulungagung, Blitar, Malang. Rakor dilakukan secara virtual mengingat Pandemi Covid-19.
Antisipasi berikutnya, PMI Pusat telah mengisi gudang PMI di Gresik. Semua logistik telah siap manakala terjadi bencana bisa di distribusikan dengan cepat. Diantaranya alat sekolah, keperluan bayi, kebutuhan dapur, tenda, pangan dan kebutuhan lainnya.
Kewaspadaan menghadapi kemungkinan bencana dan Nataru, bersama-sama gotong royong dengan para relawan yang sudah kompeten, menjadikan PMI Jatim terus di depan menjaga dan mengawal masyarakat sehat, kuat, dan sejahtera.
Karena prinsip kinerja PMI itu ialah menjaga nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, kesukarelaan. Moto PMI paling lambat 6 jam sudah berada di lokasi bencana.
Selain itu, menyambut Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 dengan tugas tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin sangat ketat. PMI Jatim bersama relawan juga harus waspada dengan mengaktifkan Posko, menyiapkan logistik maupun sarana dan prasarana lainnya. (*)